Saturday, November 18, 2017

Kopi Robusta merupakan salah satu jenis kopi yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Varietas ini banyak ditanam oleh para petani kopi di Indonesia, karena sifatnya yang mudah tumbuh di segala jenis kondisi tanah. Jenis kopi ini dapat tumbuh di ketinggian 300 mdpl hingga 1000 mdpl. Cara pembibitannya pun sangatlah mudah, kita tinggal mencabut bibit kopi robusta muda yang tumbuh liar di sekitar pohon kopi dewasa, tidak perlu membuat penyemaian. Kopi robusta banyak dibudidayakan oleh para petani kopi di wilayah Kabupaten Pekalongan. Mereka menaman kopi robusta baik di kebun maupun di hutan.


Ciri ciri pohon kopi Robusta:

  • Batangnya kokoh dan dapat tumbuh tinggi
  • Daunya lebar (lebih lebar dari kopi arabika, lebih kecil dari kopi Liberika)
  • Warna daun tuanya hijau pekat sedikit bergelombang
  • Warna daun muda atau pupusnya hijau muda sedikit kecoklatan serta halus
  • Cabangnya melintang/horisontal dan memanjang
  • Buahnya bergerombol pada setiap cabang sebesar kepalan tangan
  • Aroma bunganya harum semebrak jika musim bunga
  • Biasanya di daerah kami, kopi robusta hanya berbuah setahun sekali, namun tidak menutup kemungkinan dapat berbuah beberapa kali dalam setahun.


Nah, itu merupakan sedikit gambaran ciri ciri kopi robusta. Sebagai penikmat kopi maka tak ada salahnya kita mengetahui tentang seluk beluk kopi untuk menambah pengetahuan kita.

Tuesday, November 14, 2017

Halo pecinta kopi dimanapun anda berada, sebagai pecinta kopi sudah taukah jenis jenis kopi yang kalian minum. Jangan sampai ngaku pecinta kopi namun tidak bisa membedakan rasa antara kopi yang satu dengan yang lainnya. Nah kali ini saya ingin membagikan sedikit informasi tentang ciri ciri fisik kopi arabika yang mungkin  belum banyak yang tau. Kopi Arabika merupakan varietas kopi yang mempunyai cita rasa yang kuat dan berkarakter. Lebih kuat daripada jenis Robusta. Bentuk bijinyapun sedikit lebih besar dibandingkan biji kopi robusta.
Jika kita melihat perbedaan bentuk tanamannya maka dapat dengan mudah kita membedakan mana tumbuhan kopi Arabika dan mana tumbuhan kopi Robusta, karena secara kasat mata jauh berbeda. Pertama yang dapat kita bedakan adalah bentuk daun, daun kopi arabika lebih kecil jika dibandingkan dengan daun kopi robusta, namun biji buahnya lebih besar daripada robusta. Warna daunnya hijau pekat, bergelombang serta agak kaku. Ciri lainnya yaitu pohonnya, pohon kopi arabika lebih pendek dari robusta namun jika dibiarkan juga akan bertumbuh tinggi tetapi memerlukan waktu yang lama. Kopi arabika biasanya akan tumbuh subur dan produktif jika di tanam di dataran tinggi antara 900 mdpl hingga diatas 1000 mdpl, cocok ditanam di lereng lereng gunung. Namun tidak menutup kemungkinan kopi arabika dibudidayakan di dataran menengah.

Kopi robusta masih bisa berproduksi dengan baik pada ketinggian 700 mdpl, dengan perawatan yang baik Arabika di tempat saya masih berbuah dengan lebat hingga 2 kali dalam setahun. Buahnya bergerombol pada batang dan ketiak daun dengan polong yang sedikit besar dari robusta. Pembibitannya pun mudah, kita dapat menyemai biji yang sudah matang di bedengan tanah bercampur pupuk kandang atau di buatkan polibeg. Bibit siap ditanam ketika berumur 4 s/d 6 bulan dengan tinggi minimal 30 cm. Demikian sedikit ulasan tentang kopi arabika, kritik dan saran silahkan di kolom komentar. 
Kopi Robusta merupakan salah satu varietas kopi yang banyak di tanam di Indonesia. Jenis kopi ini memiliki karakteristik yang khas dan kuat. Menanam kopi Robusta tidaklah sulit, karena jenis kopi ini mudah tumbuh di segala jenis tanah. Jenis ini akan tumbuh dan berproduksi secara maksimal pada kisaran ketinggian 300 / 1.000mdpl. Pembibitan kopi robusta tidak memerlukan proses penyemaian karena kebanyakan para petani kopi mengambil bibit kopi ini dengan mencabut bibit kopi yang tumbuh secara liar di bawah tanaman kopi dewasa. Namun jika disemai itu lebih baik. Di wilayah kami yaitu Kabupaten Pekalongan bagian atas, bibit kopi banyak tumbuh seolah menjadi gulma karena saking banyaknya sehingga jika mau menanam tinggalah mencabut saja. Kopi yang sudah matang di pohon biasanya akan jatuh atau dimakan tupai dan luwak. Jika jatuh ditanah dan tidak diambil maka akan tumbuh dengan sendirinyadan menjadi bibit kopi yang bisa ditanam.
Para petani menanam kopi biasanya di lahan tegalan, ladang atau perkebunan namun berbeda dengan para petani kopi di wilayah Kabupaten Pekalongan. Mereka kebanyakan menanam kopi di hutan, bik hutan lindung maupun hutan pinus/produksi. Melalui LMDH maka para petani dapat menanam kopi di hutan sebagai tanaman pengisi hutan pinus tenntunya dengan sharing yang disepakati. Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan milik warga atau lahan garapan mereka ditanami tanaman pangan sehingga jika ingin menanam kopi maka warga bisa menanam kopi di hutan.
Menanam kopi dihutan tidak memerlukan perawatan yang banyak, cukup menyiangi rumput atau tanaman pengganggu agar kopi tumbuh dengan baik. Tanah yang subur membuat tanaman kopi tumbuh dengan baik. Jika kita berkunjung ke wilayah pedesaan kecamatan bagian atas, maka akan banyak dijumpai tanaman kopi di sepanjang jalan dan sejauh mata memandang. Sehingga tak hayal jika puluhan ton kopi setiap tahunnya dihasilkan dari daerah kami.

Namun sayangnya para petani kopi yang menanam kopi dihutan membiarkan tanaman kopi mereka tumbuh menjulang tinggi tanpa melakukan pemangkasan sehingga tanaman kopi mereka menjadi tinggi dan bercabang banyak. Ketinggian pohon kopi ada yang mencapai 12 meter, ini tentunya menyulitkan proses pemanenan. Inilah yang menjadikan kopi hutan mempunyai filosofi tersendiri karena untuk memanennya membutuhkan perjuangan dan tenaga yang ekstra. Maka dari itu bagi para pecinta kopi mari kita hargai jasa para petani kopi, karena secangkir kopi yang kita teguk berasal dari keringat mereka.

Monday, November 13, 2017

Kopi Rubusta merupakan salah satu dari sekian banyak varietas kopi yang ada di seluruh dunia. Jenis ini merupakan kopi yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Rasanya yang khas dan mempunyai karakter tersendiri menjadikan kopi ini banyak dinikmati oleh segala kalangan. Kopi robusta tumbuh subur baik di dataran rendah hingga menengah antara 400 mdpl hingga 900 mdpl. 
Masyarakat jawa banyak membudidayakan tanaman kopi ini karena mudah tumbuh di segala jenis tanah. Bagi masyarakat pedesaan yang tinggal di pinggiran hutan baik hutan pinus maupun hutan lindung banyak menanam kopi robusta di hutan sebagai tanaman pengisi hutan produksi maupun menanam secara komunal di hutan. Kopi bagi masyarakat pedesaan merupakan harta yang sangat berharga, pasalnya banyak dari mereka bergantung pada hasil panen kopi. 
Karena ditanam di hutan dan minim perawatan maka pada umumnya tanaman kopi robusta hanya berproduksi satu kali dalam setahun. Sehingga ketika musim panen kopi tiba adalah saat yang membahagiakan terlebih jika buahnya lebat dan melimpah. bersambung